Diam Adalah Kebun Kedustaan
Karya: M. Chanif Muayyad

Kebijakan-kebijkanmu bagaikan gunung berapi
Kau letakkan di atas pundak kami
Yang sampai hari ini kau anggap kurcaci
Lemah tak berdaya dan mati
Tapi ingatanmu tanpa nada, sepi
Bahwa kami bisa bersatu dan menjadi raksasa
Yang akan mengangkat menghepaskannya
Tepat di ulu hatimu
Diskusi debat rapatmu bak kembaran kereta api
Berjalan lambat pada satu jalan rel ketidak adilan
Bising gaduh berisik
Memusingkan kepala memecahkan telinga melenyapkan hati
Pikiranmu tak berubah dalam topan anggapan
Bahwa kami krikil-krikil rel, diam membisu
Tapi ingatanmu hilang
Bahwa kami bisa bersatu dan menjadi gunungan batu besar
Yang bisa menghentikan lajumu
Kekuasaanmu printan istana megah di hutan rimba
Yang menebang habis isinya demi keindahan dan kelanggenganmu
Dari ujung kaki sampai ujung rambutmu tak tergoyahkan
Menganggap kami pohon perusak tak berdaya
Kelupaanmu abadi dalam tsunami
Bahwa akar-akar kami telah menyatu dengan tembok kekuasaanmu
Yang kelak akan membesar dan merobohkannya
Sodaraku …….Hari ini kita menonton para pemimpin kita
Beserta antek-anteknya sukses meng-eratkan
Keteguhan luar biasa
Tapi keteguhan dalam perjalanan ke arah yang sesat
Mereka mencoba merebut hati rakyat dengan cara demikian
Tapi terlupakan oleh mereka
Bahwa itulah jalan tercepat mempelancar jalan mereka menuju neraka dunia
Ooiii……… Dimanakah akhir detik ini
Kalau berkuasa ingin rasanya ku tarik kiamat untuk datang lebih awal
Agar mengakhiri semua penderitaan ini
Inilah kemustahilan
Social Footer