Breaking News

Stereotip Rendah

Stereotip mahasiswa stitma rendah

Oleh: Nunuk Rahmawati

Tuban terkenal dengan sebutan Kota Bumi Wali. Kota yang berada di antara Jawa Timur dan Jawa Tengah ini banyak berdiri pondok-pondok pesantren, madrasah, sampai perguruan tinggi.

Ada beberapa perguruan tinggi di kota ini. Salah satunya adalah STITMA. STITMA sendiri merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam di Tuban. Terletak di bumi Manunggal yang sangat strategis. Kampus ini disebut juga dengan nama “Kampus Hijau”, kampus yang sejuk dan asri.

Menjadi satu-satunya kampus agama di Tuban, harusnya STITMA menjadi dambaan dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Tuban. Namun, kenyataan tak seindah mimpi, iya itulah nyatanya.

Kesadaran masyarakat untuk memasukkan anaknya ke kampus Tuban sangat rendah, dan gengsi menjadi alasan itu semua. Tak sedikit dari masyarakat Tuban sendiri lebih memilih memasukkan anaknya ke kampus luar kota sekalipun itu swasta. Alasannya cuma satu, yaitu gengsi.

Stereotip  rendah yang disematkan ke perguruan tinggi agama menambah tekad mereka menjauhkan diri dari perguruan tinggi agama tersebut. Kata buangan, selalu mereka banggakan untuk menghina kampus agama. Stereotip rendah ini menunjukkan rendahnya kesadaran kebangsaan.

Sebenarnya kesuksesan seorang mahasiswa tidak 100% tergantung nama kampus, tetapi skill merekalah yang menjadi gerbang menuju kesuksesan. Seandainya orang tua mampu memahami, maka mereka tak akan mengklaim seseorang bodoh karena kampus yang dipilihnya.

Berkat stereotip rendah yang disematkan, mahasiswalah yang menjadi korban. Stereotip rendah bagai kerikil penghalang mimpi mahasiswa.

Untuk semua mahasiswa kampus agama, mari buktikan bahwa kita tak serendah yang mereka katakan. Kita berpijak di bumi yang sama, bumi Indonesia.

Jadi, sebagai mahasiswa Indonesia sudah kewajiban kita menghapus stereotip rendah dengan keberhasilan. Semua kampus sama, semua mahasiswa pantas bermimpi. Mari buktikan, STITMA mampu bersaing dengan kampus lainnya. STITMA, Kampus Entrepreneur Religius.

Advertisement

Cari sesuatu di sini

Close