Breaking News

Harapan Tidak Sesuai Dengan Kenyataan

Sumber Gambar: Pexels.com
Oleh: Va_3
Di sebuah desa ada seorang mahasiswi fakultas tarbiyah prodi pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Swasta, dia seorang pendiam, penyabar bahkan penurut. Panggil saja dia Mawar. Mawar adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, kakak pertamanya seorang laki-laki tampan dan juga berpendidikan tinggi, dia mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri, dan adiknya adalah perempuan yang sangat cantik dan lucu dia masih duduk di Sekolah Dasar.

Orang tua mereka adalah seseorang yang bisa dikatakan sangat terpandang di Desanya, bukan sebagai Kyai, Dosen ataupun lain sebagainya. Tapi seseorang yang memiliki jabatan tinggi dalam sebuah pemerintahan yang terkenal dengan jiwa religiusnya.

Mawar adalah seorang mahasiswa semester lima tentu sudah tidak kecil lagi, dia sudah memasuki masa dewasa, masa dimana Mawar mencari jati dirinya, dan mulai menata untuk masa depannya, entah itu dalam hal karir ataupun dalam hal percintaan.

Tak bisa dipungkiri seorang mahasiswa yang berumur seperti Mawar tak akan lepas dengan yang namanya cinta.

Apalagi Mawar adalah seorang perempuan pendiam yang bisa dikatakan baru mengenal cinta, cinta yang tumbuh dari seorang cowok tampan yang berhasil meluluhkan hatinya, cowok tersebut adalah seorang mahasiswa di Kampus yang sama dengan Mawar, hanya saja berbeda semester, panggil saja dia mas tampan.

Mas tampan dia seorang mahasiswa semester akhir yang aktif di berbagai organisasi, baik organisasi lingkup kampus maupun lingkup desa, dia juga seorang pengajar di salah satu sekolah tingkat MTS dan SMA di Desanya, dia anak terakhir dari lima bersaudara, dia anak yatim yang bekerja untuk membantu ibunya.

Dialah seseorang yang mampu meluluhkan hati Mawar, dengan perhatiannya setiap hari Mawar semakin yakin dan semakin nyaman. Dengan berjalan waktu dan ada satu waktu dimana mas tampan memberanikan diri untuk main ke rumah Mawar bertemu dengan orang tuanya, namun apalah daya dengan respon orang tua Mawar yang kelihatanya tak begitu menyukai dengan sosok mas tampan, tapi dengan sikap orang tua Mawar yang begitu tidak menjadikan Mawar dan mas tampan putus asa. Mawar dan mas tampan semakin nyaman semakin sayang bahkan semakin yakin.

Tapi dengan keyakinannya itu malah menjadikan bumerang tersendiri bagi hubungan mereka, orang tua Mawar semakin tergesa-gesa untuk mencarikan pengganti untuk menggantikan posisi mas tampan, dengan adanya hal tersebut hubungan mas tampan dan Mawar semakin hari semakin renggang, meskipun Mawar seseorang yang penurut tapi sesekali dia melawan kehendak orang tuanya hingga dijadikanlah beban pikiran bagi Mawar.

Mawar masih mahasiswa bahkan baru semester lima, disemester ini gencar-gencarnya dipenuhi dengan tugas dan sebagainya. Malah muncul permasalah pribadi yang berefek pada dunia pendidikan Mawar.

Mawar semakin malas untuk belajar, malas berorganisasi bahkan malas untuk pulang ke rumah, kerjaanya hanya nangis dan nangis setiap ketemu orang yang dianggapnya enak diajak curhat.

Pada suatu hari dimana langit pun sudah gelap datanglah seorang cowok manis bersama ayahnya yang datang ke rumah , dialah sosok mas manis yang digadang-gadang ayah Mawar untuk menggantikan posisi mas tampan. Ya, dia mas manis kakak kelas Mawar saat di bangku Madrasah Ibtidaiyah, pada saat itu Mawar kelas satu sedangkan mas manis kelas enam, dia tidak saling kenal hanya saja saling mengetahui. Dengan wajah takut dan bingung akhirnya mawar masuk ke dalam kamar entahlah dia menangis atau hanya merenungi nasib.

Hari demi hari, waktu demi waktu, jam demi jam, menit demi menit bahkan detik demi detik dilalui Mawar dengan kebingungan pikiranya dan kebimbangan hatinya. Mawar mulai bingung dengan semuanya, mulai lelah dengan jalan hidupnya, semakin hari hubungan mas tampan dengan Mawar semakin renggang karena Mawar semakin dekat dengan mas manis, semua itu bukan keinginan Mawar melainkan keinginan kedua orang tua Mawar, apalah daya Mawar hanyalah seorang anak yang penurut yang tidak mau melawan orang tuanya bahkan membuat orang tuanya sedih.

Seiring berjalannya waktu pada akhirnya di suatu hari tibalah saat dimana Mawar dipinang oleh mas manis, dan pada saat itu pula goncanglah hati mas tampan, mas tampan merasa sudah tidak memiliki harapan lagi kepada Mawar, mas tampan sedikit demi sedikit mulai menjauhi Mawar, mulai menghilangkan rasa cintanya kepada Mawar, komunikasi pun mulai renggang bahkan seringkali mas tampan memblokir nomor Whatsapp Mawar.

Dengan demikian Mawar semakin resah, semakin bingung dengan keadaanya saat ini, di satu sisi mawar masih mencintai mas tampan dan mempunyai rasa sangat bersalah pada mas tampan di sisi lain Mawar harus menuruti apa kemauan dari orang tuanya meskipun itu menyakitkan bagi Mawar.

Bersama berjalannya waktu komunikasi dengan mas tampan pun hilang sudah, Mawar mulai belajar untuk menerima semua kenyataan hidupnya ini, Mawar mulai belajar untuk mencintai mas manis, mulai belajar memahami mas manis dan mulai mendekatkan diri pada mas manis dengan harapan agar tidak mengecewakan orang tuanya.

Advertisement

Cari sesuatu di sini

Close