Breaking News

Peresmian Gedung Baru IAINU TUBAN

Reporter: Ninik Adiba

Pandemi bukan suatu alasan untuk mati. Pandemi yang hadir tahun ini ibarat penjajah pada 75 tahun yang telah berlalu. Kita harus berusaha bangkit dan maju, jangan sampai semangat kita biarkan layu.

Pemuda Indonesia cinta Ilmu, mengemban status Mahasiswa di IAINU Tuban. Bernuansa agama, mencerdaskan anak bangsa; untuk siapa? Untuk Indonesia tercinta.

Pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2020, sebagai bentuk kemenangan, sebagai bentuk hadiah untuk para pahlawan.

Pada acara ini dihadiri oleh orang-orang istimewa di antaranya Bapak Fathul Huda selaku Bupati Tuban, KH. Kholil Rohmad (Rois PCNU Tuban), Jajaran Banom IPNU, IPPNU, MWCNU Tuban, Muslimat Tuban, Para dosen sekaligus kariawan, mengundang Kepala Sekolah Madrasah tingkat SLTA, Kepala sekolah di lingkungan Ma'arif sekitar Manunggal, BEM, ketua UKM dll.

Sanjung mada syukur kehadirat Allah, yang telah memberikan berjuta kenikmatan, sampai detik ini masih diberikan lindungan Allah SWT.

Meskipun anak-anak tidak sekolah merupakan problem terbesar bagi kami, semangat kami tidak pernah luntur untuk meraih mimpi.

Ini adalah acara yang pertamakali setelah adanya pandemi.

Setengah tahun berlalu seusai keluarnya SK Fakultas baru (pertengahan Maret), pertengahan April kita sembunyi di rumah (belajar daring).

Perihal pembangunan Gedung baru bernama KH. Hasyim Asy'ari ini rencana awal pembangunan menghabiskan dana 4,1 Miliar, akan tetapi kenyataan berkata lain; pembangunan tersebut menghabiskan dana sebesar 4,3 Miliar.

"Dulu, ketika pembangunan gedung yang sekarang menjadi perpustakaan di tahun 2017; rencana awal hanya menjadi 2 lantai dalam jangka waktu 1 tahun setengah, namun belum ada 1 tahun; terwujudlah gedung lantai 3. Semua kehendak Allah, bukan kehendak kita" ungkap Rektor IAI NU Tuban.

Harapan berdirinya gedung KH Hasyim Asy'ari ini semua didasari dengan Lillahi Ta'ala. Sebab banyak masalah yang sering muncul karena tidak ada niatan Lillahi Ta'ala dalam kalbu.

Dan syukur Alhamdulillah, IAI NU Tuban bisa menambah gedung dengan nama KH. Hasyim Asy'ari. Bukan hanya gedung, namun juga masjid yang menyerupai masjid Namira, dengan biaya sekitar 7 Miliar (Masjid). Semua mampu tercipta dengan bantuan Pak Wiwit, Kan Fathul Huda dan lain-lainnya.

Oh ya, yang belum tahu; gedung yang berhadapan dengan jalan raya itu namanya Syech Maulana Makdum Ibrahim, dengan tujuan tidak menghilangkan nama dan perjuangan beliau.

Kampus adalah netral, yang harus mencerdaskan anak didiknya. Kampus yang ditodong dengan hal politik, tidak akan menjadi pendidikan yang bermanfaat. (Pesan dari Bapak Tain yang disampaikan oleh Bapak Syariful Wafa).

SDM kurang, bukan karena kemampuan berpikir melainkan keberanian.

Setelah saya tidak berkecimpung di dunia politik, saya akan terjun bersama pemuda yang mau diajak berjuang untuk agama (Bupati Tuban)

Banyak orang yang masuk dalam dunia perkuliahan hanya untuk mengejar Jabatan dan pangkat, sebab;

1. Bisa menundukkan orang banyak
2. Hal yang paling gampang untuk mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya

(Bapak KH. Kholilurrahman).

Advertisement

Cari sesuatu di sini

Close