lpmmakhibra.com—Unit Kajian Kampus berhasil menyelenggarakan acara bedah buku yang berjudul "Dualisme Sistem Pendidikan di Indonesia" karya Akhmad Zaini (Rektor IAINU). Acara bertempat di aula gedung Hasyim Asy'ari. Sabtu (20/02/2021).
Acara ini dimulai pukul 09.00 pagi. Dihadiri lebih dari 150 peserta dan kebanyakan pesertanya dari mahasiswa kampus IAINU sendiri, serta selebihnya delegasi dari kampus umum.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa IAINU dalam mengikuti acara bedah buku ini, di mana pengetahuan tentang dualisme sistem pendidikan dari zaman penjajahan sampai zaman sekarang telah diungkap dalam buku tersebut.
Bapak Zaini yang telah menjabat sebagai rektor IAINU Tuban kurang lebih 4 tahun mengungkapkan seluk beluk dari apa yang ditulisnya dalam pembukaan awal dari inti acara tersebut.
"Jadi, ini yang perlu saya jelaskan terlebih dahulu. Bahwa buku ini itu saya buat untuk skripsi, ini bukan saya buat dalam waktu kemarin, bukan. Ini sudah saya buat pada waktu jadi mahasiswa tahun 1996," kata Akhmad Zaini.
Selain mengemukakan tentang awal mula pembuatan buku tersebut, beliau juga menjelaskan tentang sebab dari ditulisnya buku yang telah laris dikalangan mahasiswa-mahasiswa ini.
Ketika beliau masih menjadi mahasiswa, banyak kajiannya yang mengungkapkan bahwa terdapat dualisme pendidikan di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya politik etis yang menjadikan sistem pendidikan yang mulanya hanya dengan sistem pendidikan pesantren menjadi dua sistem pendidikan, pesantren dan non-pesantren.
Buku dualisme sistem pendidikan di Indonesia ini beliau ungkap kembali menjadi tulisan yang menginspirasi banyak orang dan juga menjadi motivasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan dan dibukukan.
Acara terlaksana dengan lancar. Diawali dengan pemutaran video wawancara antara Rizal Mumayizz (Rektor INAIFAS Kencong, Jember) dengan Akhmad Zaini mengenai isi dari buku tersebut dan berlanjut acara inti yaitu diskusi dan bedah buku dualisme sistem pendidikan di Indonesia.
Bapak Rijal juga memberi semangat kepada para mahasiswa untuk lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi di zaman sekarang.
Editor: Ninik Nur Aini
Social Footer