Menulislah, karena dengan tulisan kamu bisa merubah dunia.
Livia Wahidatun Ni'mah
Hari ini bumantara jatuh
Menjatuhkan beberapa triliun air
Sekejap reda, hingga sekejap lagi gerimis memeluk buana
Aku menunggumu, dengan segenap rahsa menyambutmu
Bukan hanya jiwa yang baru saja kau tapaki
Bahkan hatiku sudah jauh hari kau singahi
Tuan
Aku tidak bisa menjelaskan
Kau begitu klasik untuk di tuliskan lebih dalam
Membuat pena kuwalahan
Rindu membuncah sedikit temu yang mengisyaratkan
Tuan
Ini bukan sulap
Tetapi membuatku semakin ingin menetap
Ini juga bukan hipnotis
Tetapi membuatku dalam ruang romantis
Kekosongan yang pernah menjerat
Hati-hati pernah patah
Hanya untuk menunggal namamu di dalam setiap sujudku
Tertoreh luka semu
Terpasung dalam ceruk kalbu
Datang dengan ketulusan
Semoga takdir benar menyapa
Sedangkan aku tidak pernah meminta engkau menjadi penyembuh luka
Namun, kau beri penawarnya
Tuan
Kau membuatku candu
Canduku dalam menjamu rindu
Ku selami cinta dalam setiap doa
Dalam bertasbih menemukan jalan-nya
Sumurgung, 18 Mei 2022
Editor : Akhsanu Amala
Social Footer