Breaking News

Rahmah El Yunusiyah Pembaharu Pendidikan bagi Perempuan

Rahmah El Yunusiyah/Foto: Wikipedia
lpmmakhibra.com - Rahmah El Yunusiyah seorang perempuan yang selalu membuat saya terkagum-kagum setiap kali membaca kisah-kisahnya baik di buku-buku, jurnal maupun artikel. Sosoknya digambarkan sebagai seorang perempuan yang cerdas tidak hanya dalam ilmu pengetahuan tetapi sepak terjangnya tidak kalah dengan Cut Nyak Dhien ataupun RA Kartini. 

Kenapa seperti itu? Jika Cut Nyak Dhien masyhur dengan perlawanannya lewat peperangan dan RA Kartini lewat pendidikan maka Rahmah sudah melakukan itu semua baik dalam peperangan maupun pendidikan selain itu Rahmah juga mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional.

Rahmah El Yunusiyah lahir pada tahun 29 Desember 1900 di Padang Panjang dan wafat 26 Februari, 1969. Sumbangsihnya untuk bangsa Indonesia bisa dilihat ketika perlawanannya terhadap penjajah melalui Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Sumatra Barat dan Rahmah sebagai pelopornya. Rahmah bahkan menjadi salah satu tokoh pembaharu pendidikan Islam di Indonesia dengan mendirikan Madrasah Diniyah Putri Padang Panjang (Sumatra Barat) yang merupakan perguruan perempuan Islam pertama di Indonesia. Tahun 1957 Rahmah memperoleh gelar Syaikhah dari senat Guru Besar Universitas Al-Azhar, Mesir. Gelar ini belum pernah dianugerahkan kepada siapapun sebelumnya. 

Dalam dunia pendidikan terutama pada perempuan Rahmah mempunyai konsep tersendiri. Pemikiran Rahmah El Yunusiyah Tentang Pendidikan Perempuan. Pendidikan begitu penting bagi kehidupan manusia demikian dengan Islam yang mewajibkan umatnya mencari ilmu mulai dari buaian sampai berakhir di liang lahat. Rahmah mempunyai pandangan bahwa pendidikan harus didapatkan baik laki-laki maupun perempuan.

Rahmah sendiri mempunyai pandangan bahwa perempuan adalah yang membentuk, menentukan, dan memberi warna kualitas generasi muda bangsa. Karena itu tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa, berada ditangan perempuan kualitas generasi muda, penerus cita-cita perjuangan itu ditentukan. Sebuah pepatah Arab mengatakan: perempuan adalah pilar negara, bila baik, maka negara akan menjadi baik, bila ia rusak, maka hancurlah negara.

Perempuan wajib mendapatkan pendidikan sebaik mungkin karena peranan perempuan sebagai penentu keberhasilan generasi. Kita tahu bahwa perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya jika madrasah pertama tidak memberikan pendidikan terbaik maka generasi terbaik pun akan sulit didapatkan. Thomas Alfa Edison sebagai contoh dia seorang ilmuwan dunia penemu, bola lampu listrik selain giat dalam belajar juga mendapatkan pendidikan langsung dari ibunya. Ibunya mengeluarkannya dari sekolah dan memilih mendidiknya sendiri di rumah dan bisa kita lihat seperti apa hasilnya. Dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran betapa pentingnya pendidikan bagi seseorang perempuan karena nantinya akan mempengaruhi kecerdasan bagi anaknya. Sesungguhnya keluhuran dan keunggulan manusia itu didasarkan atas kebaikan budinya. Dan begitulah ajaran Islam menaruh perhatian yang sangat besar terhadap umatnya yang menuntut ilmu dengan tidak membedakan apakah itu laki-laki atau perempuan. 

Rahmah tidak hanya mempelajari tentang ilmu-ilmu agama saja tetapi juga mempelajari ilmu kesehatan seperti ilmu kebidanan. sekitar tahun 1931-1935, Rahmah mempelajari ilmu kesehatan dengan mengikuti kursus ilmu kebidanan di RSU Kayu Tanam dan mendapat izin praktek/ ijazah bidan dari dokter. Rahmah mempelajari ilmu kebidanan mulanya mendapatkan bimbingan dari kakak ibunya yaitu Kudi Urai, seorang bidan yang menolong kelahiran dirinya dan Sutan Syahrir (Mantan Perdana Menteri RI). 

Rahmah El Yunusiyah dikatakan sebagai pembaharu pendidikan terutama bagi kaum perempuan karena pada saat itu pendidikan hanya diperuntukkan bagi laki-laki, perempuan tidak perlu mendapatkan pendidikan tinggi karena dianggap tidak terlalu penting. Perempuan pada saat itu dipandang hanya mampu mengurusi dapur saja tetapi berkat kegigihan Rahmah El Yunusiyah derajat perempuan terangkat lebih tinggi dan mendapatkan hak yang sama dalam berbagai hal termasuk pendidikan.

Perjuangan Rahmah El Yunusiyah tentunya jangan sampai berhenti dan harus berlanjut sampai sekarang mengingat permasalahan yang dihadapi kaum perempuan sekarang tidak kalah beratnya dibandingkan permasalahan yang dihadapi pada zaman Rahmah dulu.

Referensi:

  • Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia/ H. Abidin Nata- Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2005.
  • Jurnal: Pendidikan Agama Islam. Ulama Perempuan dan Dedikasinya dalam Pendidikan Islam. (Telaah Pemikiran Rahmah El-Yunusiyah) Rohmatun Lukluk Isnaini. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)  Volume 4 Nomor 1 Mei 2016 .
  • Ricard Decaprio: Rahasia Cara Belajar Para ilmuwan Dunia. Laksana Sampangan Gg. Perkutut No. 325-B Jl. Wonosari, Baturetno Banguntapan Yogyakarta

Penulis     : Faiful Mukshani
Editor       : Akhsanu Amala

Advertisement

Cari sesuatu di sini

Close