Breaking News

PENDIDIKAN WARUNG KOPI

       Bila berbicara tentang pendidikan, pasti tertujunya kepada seorang guru (dosen), murid (mahasiswa) dan dilakukan di dalam kelas, dengan batasan waktu serta prosedur yang rumit.

Padahal jika kita membicarakan tentang pendidikan tidak melulu mencakup tentang beberapa hal di atas, lalu apakah bisa pendidikan tanpa ruang kelas dan prosedur yang rumit serta waktu yang terbatas?

Hal-hal seperti itu yang sudah mendoktrin pemikiran banyak orang, padahal pendidikan tidak tentang seperti yang dijelaskan diatas, semua orang bisa memberi pengetahuan tanpa harus menjadi seorang guru, semua orang bisa belajar tanpa harus menjadi seorang murid dan begitupun semua orang bisa belajar tanpa berada didalam kelas.

    Esensi dari sebuah pendidikan sendiri adalah mengupgrade pengetahuan dan pemahaman, mengasah kepekaan serta kepedulian.

Sedikit bisa kita ambil contoh tentang forum di warung kopi, sekarang pasti banyak orang berasumsi bahwa "Apa bisa mencari ilmu di sebuah warung kopi yang notabennya adalah tempat orang-orang bercanda, nongkrong dan lain sebagainya".

Hal semacam ini yang membuat pemikiran setiap individu tidak berkembang dan tetap dalam taraf yang sama, padahal di warung kopi kita bisa saling bertukar pengetahuan dan saling mencerahkan tanpa adanya perbedaan kasta dan fasilitas layaknya pendidikan formal yang mencukupi.

Semua orang yang ada di warung kopi statusnya adalah sama, yaitu sama-sama menikmati secangkir kopi yang bisa dihiasi dengan hal-hal positif. Seperti sebuah diskusi untuk menambah pengetahuan dan saling tukar wawasan.

      Jadi dapat diartikan, bahwa pendidikan bisa dilakukan dan ditempuh di semua tempat tanpa adanya fasilitas dan prosedur yang rumit. Dan semua orang berhak mendapat suatu pendidikan tanpa adanya suatu sekat yang mengkategorikan dari suatu golongan.

Justru forum-forum seperti diwarung kopi ini tidak kita jumpai dalam ruang kelas yang di batasi dengan waktu dan batas-batas yang membuat kita tersekat untuk menyampaikan sebuah gagasan.

Dalam ruang inilah kita akan semakin bebas menemukan pengetahuan tanpa diintervensi oleh kepentingan kurikulum, tanpa memandang status dan warna baju. Dalam warung kopi yang produktif kita bisa menemukan praktek pendidikan yang lebih efektif dan ruang diskusi yang demokratis.

Penulis : Atala Fairus Iklil W.

Editor : Lathifatul Aulia 

Advertisement

Cari sesuatu di sini

Close