Setelah pembacaan tata tertib
persidangan, dilanjutkan pembacaan tata tertib pemilihan presiden mahasiswa,
syarat-syarat sebagai peserta aktif, peserta pratinjau, dan kemudian dilanjutkan
oleh pergantian pimpinan sidang yang membacakan pasal-pasal pengurus BEM IAINU
tahun 2022/2023. Pada pukul 14:42 WIB, pengurus BEM IAINU tahun 2022/2023 resmi
didemisionerkan oleh Bapak Supri selaku kebijakan kemahasiswaan.
Setelah penantian lama, serta
perjuangan serba-serbi yang dirasakan para pengurus BEM IAINU Tuban tahun
2022/2023, akhirnya di detik ini pada hari ini mereka resmi pamit undur diri
sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa IAINU Tuban.
Setelah pendemisioneran pengurus BEM, pimpinan sidang melanjutkan sidang pleno terkait pencalonan presiden mahasiswa. Yang awalnya jika ada dua Paslon presiden mahasiswa, maka pemilihan presiden mahasiswa akan diadakan secara publik. Artinya, seluruh mahasiswa IAINU Tuban dipersilahkan memilih presiden mahasiswa yang mereka idamkan. Akan tetapi untuk saat ini peserta yang hadir tidak ada yang mengajukan diri sebagai calon presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa. Sementara itu sudah ada dua Paslon presiden mahasiswa yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti paslon Sefti Hasan Khusaini dan Zumrotun Nafisah. Karena tidak ada lagi peserta Kongres BEM yang mengajukan diri sebagai calon presiden mahasiswa, maka pembentukan presiden mahasiswa baru untuk tahun 2023/2024 kali ini akan dilakukan secara afirmasi. Seperti saat pemilihan Presiden Innayah di tahun kemarin, afirmasi kali ini terjadi sebanyak dua kali berturut-turut.
Maka pada sore pukul 15:43 WIB hari
ini, Sefti Hasan Khusaini dan Zumrotun Nafisah resmi terpilih sebagai presiden
mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa IAINU Tuban.
Tentunya hal ini bukanlah hal mudah, karena menjadi bagian dari sosok yang memimpin
kesejahteraan mahasiswa kedepannya akan menjadi tantangan yang tak biasa bagi
diri Sefti Hasan Khusaini sebagai presiden mahasiswa IAINU Tuban yang baru.
“Berharap kedepannya saya bisa
memenuhi dan mengisi kontribusi dengan visi misi saya. Kolaboratif dalam
konteks merangkul semua aspek yang ada di kampus seperti UKM dan Hima prodi
IAINU Tuban. Karena dengan adanya ikatan kekeluargaan inilah akan menjalankan teori
pendekatan dalam organisasi yaitu pendekatan parental.” Imbuh Sefti Hasan
Khusaini, selaku presiden mahasiswa terpilih.
Perlu adanya evaluasi diri terhadap organisasi kepada para warga kampus IAINU Tuban tentang pentingnya acara Kongres BEM yang memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk mengajukan diri menjadi bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa. Karena di IAINU Tuban sendiri pun jika ada Kongres BEM seperti ini, spirit mereka sebagai mahasiswa sportif seperti tidak ada. Padahal jika seandainya afirmasi berkedok dipilih sendiri (sebagian mahasiswa mengungkapkan BEM tidak ada kontribusi apa-apa, alih-alih BEM seperti DPR RI saat ini) tidak terlaksana, mungkin pemilihan dua paslon apabila para mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kongres BEM ini.
Penulis : Maulida Sufi Hindun
Editor : Alfia Rahma N.K.
Social Footer