Tongklek dulunya adalah sebuah kesenian alat musik perkusi yang identik dengan kentongan dan jedor (bedug). Tongklek pada zamannya identik dengan waktu sahur di bulan Ramadhan, namun sekarang tongklek sudah menjadi salah satu ikon di daerah-daerah keresidenan (Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban). Semakin berkembangnya zaman tongklek berubah mengikuti zaman dengan bertambahnya alat musik perkusi modern seperti terompet dan drum.
Tongklek terdiri dari beberapa alat musik perkusi yang bergabung menjadi
satu grup untuk membentuk bunyi yang dinamis. Biasanya permainan tongklek
diiringi dengan lagu religi tradisional seperti tombo Ati dan Lir Ilir. Di
zaman sekarang lagu dan musik yang digunakan dalam kesenian tongklek semakin
beragam dari mulai lagu dangdut hingga jazz yang dicover sedemikian rupa
sehingga selaras.
Gambar dokumentasi Festival Tongklek
1445 Ramadhan
Yang diadakan oleh PC IPNU IPPNU Tuban
Pemuda Tuban dulunya hanya sekedar iseng dalam memainkan tongklek. Kini tongklek telah diwadahi oleh PC IPNU IPPNU Tuban dalam naungan PCNU Tuban dengan diadakannya Lomba Tongklek s-Keresidenan yang telah menjadi kegiatan rutin agenda bulan Ramadhan sejak tahun 1995-hingga sekarang. “Pada waktu itu belum bernama Festival Tongklek baru pada tahun 2000 berganti nama menjadi Festival Tongklek” ujar Wisnu Mahendra selaku ketua PC IPNU Tuban masa khidmat 2022-2024.
Masyarakat Tuban berharap dengan adanya kesenian tongklek menjadikan wadah pemuda pemudi dalam mencintai dan melestarikan budaya lokal yang dibungkus sesuai zamannya. (31 Maret 2024/ 20 Ramadhan 1445).
Social Footer