Breaking News

Dalam Rangka Harlah IAINU ke-36, dan Kolaborasi dengan Pusat Studi Qur’an Turots, Mahasiswa Prodi PAI Semester 5 B dan C menggelar Seminar Nasional

 


Dalam Rangka Harlah IAINU ke-36, dan Kolaborasi dengan Pusat Studi Qur’an  Turots, Mahasiswa Prodi PAI Semester 5 B dan C menggelar Seminar Nasional dengan Tema “Masa Depan Peradaban:  Generasi Z, Teknologi Digital, dan Kebangkitan Spiritual Islam” 

Pada Rabu, 18 Desember 2024 mahasiswa prodi PAI Semester 5 B dan C berkolaborasi dengan Pusat Studi Qur’an dan Turots menggelar Seminar Nasional yang diadakan di gedung KH. Hasyim Asy’ari lantai dua auditorium Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban sebagai bagian dari rangka hari lahir IAINU Tuban yang ke-36. Karena bersifat Seminar Nasional, maka peserta seminar tidak hanya berasal dari internal kampus namun juga dari berbagai kampus yang ada di Tuban. Acara ini dimulai tepat pada pukul 13:59 WIB dan berakhir pada pukul 16:33 WIB dengan narasumber terkemuka dalam bidang digitalisasi yaitu H. Ahmad Hakim Jayli, S.A.P., M.si selaku CEO TV9 sekaligus wakil ketua PWNU Jawa Timur, yang dimoderatori oleh Fima Nursalnia Salma yang merupakan salah satu mahasiswa PAI IAINU Tuban akan memandu acara pada siang hari ini. Sesi pertama dimulai langsung dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars shubbanul waton dan mars IAINU yang didampingi oleh Ana Jamilatun Nabila. Kemudian acara berikutnya sambutan dari Rektor baru IAINU Tuban Bapak Prof. Dr. M. Syamsul Huda, M. Fil. I sekaligus membuka acara Seminar Nasional pada hari ini. 

Tentu dalam sambutan Prof Syamsul Huda kali ini tidak terlepas dari isi tema seminar saat ini, tentang artificial intelligent yang tidak hanya merupakan ciptakan manusia itu sendiri. Hal itulah mengapa kita sebagai manusia yang tidak terlepas dari kehidupan sosial, tentunya pengendalian akan penggunaan teknologi digital perlu adanya keseimbangan. Tidak condong hanya terlena pada penggunaan sosial media yang berlebihan, namun juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai dakwah NU. Dalam momentum ini pula bapak rektor Syamsul Huda berjumpa dengan mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban, semoga di momen tertentu bapak rektor baru IAINU kali ini tidak akan bosan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa IAINU di kesempatan berikutnya. 

Bapak Hakim Jayli selaku narasumber pada Seminar Nasional kali ini, memaparkan materi yang tak mungkin bisa kita lewatkan begitu saja. Bahwasanya atas hubungannya teknologi digital, generasi Z tidak akan bisa terlepaskan. Seperti lem dan perekat yang tak mungkin dapat dipisahkan semudah membalikkan telapak tangan. Karena itulah perlu adanya kebangkitan jiwa spiritual sebagai seorang muslim. Di mana dalam peradaban masa depan yang diliputi oleh teknologi digital tidak akan menggantikan isi dari Al-Qur’an. “Semua yang kita hadapi saat ini, baik tentang kebenaran semu yang kita lihat dari sosial media sampai hoax yang mudah dipercaya oleh masyarakat lama, semuanya telah diramalkan dan tertulis dalam Al-Qur’an.” Imbuh beliau dalam forum seminar ini. Dalam materi seminarnya, beliau juga memaparkan satu hal yang belum pernah kita lewatkan untuk memikirkannya, yaitu siapa yang awal mula menyebarkan hoax di muka bumi ini, bahkan sebelum umat manusia lahir. Jika manusia pertama kali adalah iblis, yang memberikan kepercayaan kepada Hawa bahwa buah Kholdi dapat memberikan keabadian. Tentu saja seperti yang kita lihat saat ini penerima hoax secara mentah-mentah adalah ibu-ibu (menurut apa yang dipaparkan oleh bapak Hakim Jayli) maka bisa disimpulkan bahwa korban pertama di muka bumi ini adalah kaum Hawa. Yang juga Siti Hawa tentunya. 

Oleh karena itulah, peradaban masa depan yang diorientasikan sebagai Indonesia emas 2045 tidak hanya menjadi harapan semata namun juga terwujudkan di depan mata. Generasi Z yang muda-muda saat ini tentu jauh lebih cepat menggunakan teknologi digital apalagi dalam sosial media sangat meluas apabila kita memanfaatkan teknologi digital tersebut dengan baik. 

“Ke depannya dengan diadakannya seminar ini mampu memberikan wawasan di luar kelas kepada para mahasiswa agar tidak hanya menjadi penonton dalam teknologi digital namun juga menjadi pemain di sana.” Tambah Bu Roro Kusuma Dwi Ma’rifati yang juga berpartisipasi dalam menghadiri Seminar Nasional ini. Acara seminar ditutup dengan penyerahan penghargaan dan cenderamata oleh dosen prodi PAI ibu ISNA kepada bapak Hakim Jayli dan dilanjutkan foto bersama.

Reporter : Maulida Sufi Hindun

Cari sesuatu di sini

Close