Pada Ahad pagi, 20 Juli 2025 pukul 09.00 WIB, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kelompok 9 IAINU Tuban melaksanakan riset lapangan di salah satu situs bersejarah yang berada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pelestarian sejarah dan budaya lokal.
Desa Mandirejo terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun Mendalan, Dusun Pangklangan, dan Dusun Kebondalem. Fokus penelitian kali ini dilakukan di Dusun Mendalan, tepatnya pada kompleks makam bersejarah yang menyimpan kisah dua tokoh penting: Mbah Abdullah dan Joyo Kusumo.
Mahasiswa tidak hanya melakukan dokumentasi, tetapi juga melakukan wawancara langsung dengan penjaga makam yang juga merupakan pemilik warung kecil di sekitar area tersebut. Dari hasil wawancara, terungkap informasi menarik mengenai sejarah makam yang jarang diketahui publik.
“Mbah Abdullah dulunya adalah seorang kiai di Mendalan, Mandirejo Merakurak. Sedangkan Joyo Kusumo merupakan prajurit dari Majapahit yang wafat di Mendalan. Beliau adalah saudara dari Damar Kusumo dan Merang Kusumo, dua tokoh penyebar Islam di Merakurak,” tutur Simbah, sang penjaga makam.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa juga mengirimkan doa dan membaca surat Al-Fatihah sebagai bentuk penghormatan kepada Mbah Abdullah dan Joyo Kusumo atas jasa dan perjuangan mereka di masa lalu.
Foto yang terekam dalam dokumentasi adalah makam dari Joyo Kusumo, seorang tokoh yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dari masa Majapahit hingga penyebaran Islam di wilayah Tuban.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN IAINU Tuban berharap masyarakat dapat lebih menghargai warisan sejarah lokal serta menjaga situs-situs bersejarah sebagai bagian dari identitas budaya yang patut dilestarikan.
Penulis: Lailatus Silva Rosida
Social Footer